Jumat, 23 Maret 2018

Selingkuh Dengan Teman SMA Dulu

Perkenalkan namaku Andi, kejadian ini terjadi sebelum aku menikah dan berkeluarga, dulu aku tinggal di kota P di bilangan Jakarta Pusat, di belakang rumahku tinggal keluarga M. Sebenarnya dia masih ada famili jauh, tapi hubungan saudaraku hanya dengan bapaknya yang sepupu dari ibuku, sedangkan Iis adalah anak yang dibawa dari istri Omku M karena dia menikahi janda teteh I dari daerah bogor.

Saat aku masih dibangku SMP hingga SMA aku suka main dirumahnya, dan karena pengaruh dari buku-buku porno dan juga film BF aku mulai berani memegang-megang bagian sensitif dari tubuh Iis, keluarga M tidak curiga karena aku masih mereka anggap saudara atau keponakan walau jauh.
Dulu sering saat dia sedang menyapu aku peluk dari belakang dan meraba-raba payudaranya atau saat aku menginap aku meremas-remas tangan dan mengelus pahanya, Iis masih lugu saat itu dan hanya respon birahi yang dia berikan tanpa dia mengerti harus bagaimana saat itu, akupun sering beronani dan membayangkan seandainya aku bersetubuh dengannya.

3 tahun berlalu, dan kini aku bekerja diperusahaan export import, Iis pun menikah dengan W pria yang juga masih tetangganya di kota P. W adalah pria yang berpenghasilan dengan menjadi tukang ojek. Aku sudah tidak tinggal di kota P, tapi kost di daerah T yang masih dalam wilayah Jakarta juga, hal ini agar dekat dengan tempat aku bekerja. Saat itu aku sedang dinas luar, dan karena kebetulan lewat daerah P, maka aku sempatkan mampir kerumah Om M untuk sekedar beristirahat sebentar, ternyata Om M sedang kerja dan teteh I sedang menunggu warung nasinya, yang ada hanya adik Om M yang tuna rungu atau bisu. Saat itu pernikahan Iis baru 1 tahun, saat aku datang dia sedang menonton sinetron di televisi dan mengenak daster tanpa lengan.

“Hai Is.. Apa kabar?” sapaku.
“Eh Andi.. Lama ngga keliatan, ayo masuk.. Tumben, ada apa nih?” sahutnya lembut.
“Kebetulan aku lewat sini jadi sekalian mampir” jawabku.

Dia membuka lemari es dan memberikanku segelas air dingin, setengah jam kemudian dari mulutnya meluncur cerita tentang W sang suami, dulu suaminya itu tukang jajan ke tempat prostitusi dan jika berhubungan intimpun hanya sebentar.. Kadang penisnyapun tidak mau ereksi. Aku mendengarkan ceritanya dengan santai, dan akhirnya dia mengatakan soal aku dan dia dulu yang membuat jantungku berdegup keras.

“Jadi ingat dulu ya di? Saat kita masih..”

Kujentikkan jariku dimulutnya agar tidak meneruskan kalimatnya dan secara spontan kuremas jemari tangannya, dan kulumat bibirnya dengan penuh bernafsu serta kupeluk tubuhnya erat. Iis melenguh tanda birahinya juga mulai memuncak.

“Arghh.. Di.. Ohh..”

Peniskupun sudah sangat tegang seakan akan loncat dari tempatnya dibalik celana panjang kerjaku. Kini kuarahkan lidahku ke lehernya, kemudian turun kebelahan dadanya, isis makin mendesah hebat dan reflek tangannya membuka reluiting celanaku dan mencari penisku yang sudah menegang keras. Dikocoknya penisku lembut dan perlahan, rasa nikmat menjalar diseluruh tubuhku. Kubuka tali dasternya dan kini Iis hanya mengenakan bra dan celana dalamnya saja..

Sedangkan jari jemari Iis mulai melepas kemejaku, dan dengan lihai dia melepas celana panjangku, ku buka bra yang menutupi payudaranya yang masih terhitung kencang karena Iis belum mempunyai anak, kujilati dan kuremas pelan kedua bukit indahnya itu..

“Shh.. Andi.. Oh.. Andi.. Sayanng.. Enaak.. Ahh” desahannya membuat libidoku makin meninggi dan meledak-ledak.
“Ka.. Mu.. Sek.. Si iss.. Ssh..” ucapku terputus-putus karena gelegak birahi yang meletup-letup.

Rasa penasaranku pada saat aku masih duduk dibangku dibangku sekolah harus kutuntaskan, toh dia kini sudah ada yang punya, pikirku. Aku tak membuang banyak waktu, kulepaskan celana dalamnya yang berwarna putih dan kulepaskan juga celana dalamku, hingga penisku kini berdiri tegang bebas dan siap menuju lubang surgawi milik Iis..

Kuarahkan mulutku keliang vaginanya.. Lalu mulai kujilati vaginanya yang sudah basah karena dia sudah mengalami birahi yangs angat tinggi, dan sesekali kuhisap itilnya yang kemerahan.

“Uff.. Andi.. Ka.. Mu apakan me.. Mek iiss.. Akh.. Bang W tidak per.. Nah lakukan ini.. Ouh.. Ssh.. Arghh”

Iis mulai meracau, mungkin suaminya karena dulunya sering jajan diluar makanya jarang atau bahkan tidak mengerti apa itu foreplay. Kesempatan.. bathinku..

Jilatanku makin menggila dan Iis mengoyangkan pinggulnya kekiri dan kekanan pertanda dia sudah lupa diri dan lupa segala-galanya bahwa kini statusnya adalah istri W.

“Ohh.. Andii.. Iis.. Ga tahaan.. Masukiin doong.. Pleasee.. Ahh.. Masukin kontolmu di.. Ahh..”

Kulihat Iis sudah tidak sabar lagi untuk menggapai orgasme dan membuka vaginanya lebar-lebar dengan melebarkan kedua kakinya.. Kuhujamkan penisku ke memeknya yang sudah basah.. Lebih mudah bagi penisku dan langsung masuk kedalam vaginanya..

“Oughh.. Arghh.. Ohh.. Kontol Andi enak.. Ahh.. Coba da.. Ri du.. Lu ann.. Ohh”

Iis meracau tak karuan, kugenjot penisku keluar masuk liang surgawinya dan lambat laun makin cepat dan cepat, sehingga menimbulakn suara “Plokk.. Plok..” diseluruh ruangan..30menit berlalu kuhujamkan penisku kedalam liang surgawinya, tiba-tiba.. Memeknya menjepit keras penisku dan dia memmeluk erat serta menggigit putingku.. Rupanya dia sebentar lagi akan orgasme.. Kupacu penisku lebih cepat dan tubuhnya menggelepar-gelepar karena nikmat.

“Andii.. Iis ke.. Lu.. Arr..”
“Iya.. Sayang.. Aku juga.. Sebeenn.. Tar lagii” ucapku menderu..

Karena penisku juga sudah mengeras dan berdenyut-denyut siap memuntahkan laharnya..

“Iiss.. Ohh.. Aku.. Juga.. Ke.. Luarr..”.

Tubuhku ambruk didadanya, dengan tubuh berkeringat kuelus payudaranya dan kucium bibirnya..

“Is.. Barang kamu enak..”..
“Barang kamu juga di.. Ahh..” sahut Iis lemas tak berdaya.

Tanpa kami sadari ada sepasang mata mengawasi dari tadi, bahkan mungkin dari awal, kulirik ruangan sebelah yang hanya tertutup tirai, kulihat disebelahku Iis sudah tertidur pulas karena kelelahan, kuhampiri orang yang mengintipku sejak tadi, ternyata dia adalah adik omku M yang bisu, tanpa sehelai benangpun kuhampiri dia, adik omku ini bertubuh agak gemuk dan kulitnya agak kecoklatan, dia hanya menatap penisku yang kini sudah mulai kembali tegang. Kutunjuk dengan jari kearah penisku dengan maksud apakah dia menginginkan ini juga seeprti yang dilihatnya tadi.

Kuraih tangannya untuk memegang penisku, tangannya gemetar karena aku tahu pasti dia belum pernah disentuh laki-laki apalagi diraba, aku takut ada orang lain lagi yang datang dan ada mata lain yang menangkap basah perbuatanku ini, maka segera kubuka bajunya dan seluruh pakaian dalamnya, kusedot dan kuhisap payudaranya dan kumasukkan jariku ke dalam vaginannya..

“Uhh.. Mphh.. Shh” Mbak M mulai keenakan karena mungkin dia sudah horny dari tadi melihat adeganku dengan Iis, kuhujamkan penisku agak keras kelubangnya yang masih virgin alias perawan, kututup mulutnya agar tidak berteriak atau mengeluarkan suara keras, hingga membangunkan Iis atau terdengar oleh yang lain.

Kugenjot makin cepat dan cepat, Mbak M kusuruh menungging dan tangannya berpegangan pada bibir ranjang, kugenjot penisku keluar masuk, tiba-tiba dia berbalik lalu denga ganasnya memegang penisku untuk dimasukkannya ke memeknya dari depan lalu mengajakku jatuh keranjangnya, kugenjot lagi dia dengan posisi normal seperti yang dia inginkan..

“Mph.. Argh.. Uhh.. Ah.. Akhh” karena bisu dia tidak bsia mengatakan akan orgasme atau keluar, maka dia memeluk erat dan menggigit leherku lalu terkulai lemas dengan mata terpejam, aku harus orgasme juga dengannya, pikirku..

Tidak perduli dia sudah terkulai lemas dan memejamkan mata, kugenjot dia cepat dan penisku mulai berdenyut-denyut agak lama kini aku mengalami orgasme, karena sepengetahuanku, jika pada permainan kedua laki-laki akan mempunyai daya tahan yang agak lama. Nafasku mulai membur dan sambil kugenjot memek Mbak M yang sudah basah itu kucumbui bibirnya walaupun Mbak M tidak merespon atau mungkin tidak tahu bagaimana cara berciuman.

“ssh.. Mbak.. Aku mau munn.. Cratt.. Arghh” kutumpahkan spermaku didalam liang vaginanya yang hangat..

Ahh.. Nikmat sekali istirahatku siang ini.. Kukenakan pakaianku dan kubangunkan Iis untuk berpamitan, sambil kubisikkan padanya.

“Lain kali kita ketemu diluar ya?” Iis hanya menjawab dengan anggukan dan senyuman.


Jangan Lupa Bermain judi poker online dan domino Online hanya di www.pokerintan.com

PROSES DEPOSIT & WITHDRAW MUDAH CEPAT & AMAN
👉 DAPATKAN BONUS TURNOVER UNTUK SETIAP SENIN & KAMIS
👉 RAIH GLOBAL JACKPOT HINGGA RATUSAN JUTA UNTUK SETIAP HARINYA.
👉 BONUS REFERRAL 15%
👉 ANDA BISA MAIN LANGSUNG DARI HP ANDROID / IOS DIMANA SAJA
👉 ANDA BISA BERMAIN DAN BERTEMU DENGAN SELURUH PEMAIN INDONESIA DALAM GAMES ONLINE :
★ Poker
★ Bandar Poker
★ CapsaSusun
★ Domino99
★ Adu Q
★ Bandar Q
★ Bandar Sakong

▶ LINK PENDAFTARAN
👉 👉 👉 www. PokerIntan .net 👈👈👈
Untuk info selanjutnya silahkan hubungi CS 24/7 ONLINE :
*⃣ BBM : DC203101
*⃣ Line : pokerintan
*⃣ WA : +855 8825 56688
*⃣ Wechat : pokerintan
*⃣ Facebook : https://www.facebook.com/PokerIntan/


Kamis, 22 Maret 2018

Kuperkosa Anak Tetangga Yang Perawan

Kuperkosa Anak Tetangga yang Perawan -Minggu sore hampiir pukul empat. Sesudah menonton CD Dewasa sedari pagi kemaluanku tak mau diajak kompromii. Sii adek keciil iinii keppingin segera disarungkan ke kemaluan wanita. Masalahnya, rumah sedang kosong melompong. Isteriku pulang kampung sedari kemariin sampaii dua harii mendatang, kerana ada kerabat punya hajat meniikahkan anaknya. Anak tunggalku iikut mamahnya. Aqu mencoba menenangkan diri dgn mandi, lalu berbariing di ranjang. Namun kemaluanku tetap tak berkurang reaksinya. Malah sekarang terasa berdenyut-denyut bagiian ujungnya.

“Wah gawat gawat niih. Nggak ada sasaran lagii. Salahku sendiri uga sih nonton CD dewasa sehariian”, gumamku.

Aqu bangkiit darii tiiduran menuju ruang tengah. Mengambiil segelas aiir es lalu menghiidupkan tape deck. Lumayan, tegangan sedikit mereda. Namun ketiika ada viideo kliip musiik barat sedikit seronok, kemaluanku kembalii berdenyut-denyut. Nah, beliingsatan sendiri jadinya. Sempat terpiikiir untuk jajan saja. Akan tetapi cepat kuurungkan. Taqut kena penyakiit kelamiin. Salah-salah biisa ketularan HIIV yg belum ada obatnya sampaii sekarang. Kuiingat-iingat kapan terakhiir kalii barangku terpakaii untuk menyetubuhi Isteriku. Ya, tiiga harii lalu. Pantas kiinii adek keciilku uriing-uriingan tak karuan. Soalnya dua harii sekalii harus nancap. “Sekarang miinta jatah..”. Sembari terus berusaha menenangkan diri, aqu duduk-duduk di teras depan membaca surat kabar pagi yg belum tersentuh.

Tiiba-tiiba piintu pagar berbunyii dibuka orang. Refleks aqu mengaliihkan pandangan ke arah suara. Ericha anak tetangga mendekat.

“Selamat sore Om. Tante ada?”

“Sore.. Ooo Tantemu pulang kampung sampaii lusa. Ada apa?”

“Wah giimana ya..”

“Siilakan duduk dulu. Baru ngomong ada keperluan apa”, kataqu ramah. ABG berusiia sekiitar liima belas tahun itu menurut. Dia duduk di kursii kosong sebelahku.

“Nah, ada perlu apa dgn Tantemu? Mungkiin Om biisa bantu”, tuturku sembari menelusurii badan wanita yg mulaii mekar itu.

“Anu Om, Tante janjii mau miinjemii tabloid terbaru..”

“Tabloid apa siich?”, tanyaqu. Mataqu tak lepas darii dadanya yg terlihat mulaii menonjol. Wah, sudah sebesar bola tenis niih.

“Apa saja. Pokoknya yg terbaru”.

“Oke siilakan masuk dan piiliih sendiri”.

Kuletakkan surat kabar dan masuk ruang dalem. Dia sedikit ragu-ragu mengiikutii. Di ruang tengah aqu berhentii.

“Carii sendiri di rak bawah monitor itu”, kataqu, kemudian membantiing pantat di sofa.

Ericha segera jongkok di depan monitor membongkar-bongkar tumpukan tabloid di situ. Piikiiranku mulaii usiil. Kunontonii dgn leluasa badannya darii belakang. Bentuknya sangat bagus untuk ABG umurnya. Piinggulnya padat beriisii. Bra-nya membayg di baju kaosnya. Kuliitnya putiih bersiih. Ah betapa asyiiknya kalo saja biisa meniikmatii badan yg mulaii berkembang itu.

“Nggak ada Om. IInii lama semua”, katanya menyentak lamunan nakalku.

“Nggg.. mungkiin ada di kamar Tantemu. Carii saja di sana”

Selama iinii aqu tak begitu memperhatiikan anak itu meskii seriing maiin ke rumahku. Namun sekarang, ketiika kemaluanku uriing-uriingan tiiba-tiiba baru kusadarii anak tetanggaqu itu iibarat buah mangga sudah mulaii mengkal. Mataqu mengiikutii Ericha yg tanpa sungkan-sungkan masuk ke kamar tiidurku. Setan berbiisiik di teliingaqu,

“iiniilah kesempatan bagii kemaluanmu agar berhentii berdenyut-denyut. Akan tetapi dia masiih keciil dan anak tetanggaqu sendiri? Persetan dgn itu semua, yg pentiing hasratmu terlampiiaskan”.

Akhiirnya aqu bangkiit menyusul Ericha. Di dalem kamar kunonton anak itu berjongkok membongkar tabloid di sudut. Piintu kututup dan kukuncii pelan-pelan.

“Sudah ketemu Er?” tanyaqu.

“Belum Om”, jawabnya tanpa menoleh.

“Mau nonton CD bagus nggak?”

“CD apa Om?”

“Filemnya bagus kok. Ayo duduk di siinii.”

Wanita itu tanpa curiiga segera berdiri dan duduk piinggiir ranjang. Aqu memasukkan CD ke VCD dan menghiidupkan monitor kamar.

“Filem apa siih Om?”

“Nonton saja. Pokoknya bagus”, kataqu sembari duduk di sampiingnya. Dia tetap tenang-tenang tak menaruh prasangka.

“IIhh..”, jeriitnya begitu menonton iintro beriisii potongan-potongan adegan orang bersebadan.

“Bagus kan?”

“IInii kan Filem dewasa Om?!”

“IIya. Kamu suka kan?”

Dia terus ber-iih.. iih ketiika adegan syur berlangsung, namun tak berusaha memaliingkan pandangannya. Memasukii adegan kedua aqu tak tahan lagii. Aqu memeluk wanita itu darii belakang.

“Kamu pingin begituan nggak?”, biisiikku di teliinganya.

“Jangan Om”, katanya akan tetapi tak berusaha menguraii tanganku yg meliingkarii lehErichaa. Kuciium sekiilas tengkuknya. Dia menggeliinjang.

“Mau nggak gituan sama Om? Kamu belum pernah kan? Enak lo..”

“Akan tetapi.. akan tetapi.. ah jangan Om.” Dia menggeliiat berusaha lepas darii beliitanku. Namun aqu tak pedulii. Tanganku segera meremas dadanya. Dia melenguh dan hendak memberontak.

“Tenang.. tenang.. Nggak sakiit kok. Om sudah pengalaman..”

Tangan kananku menyiibak roknya dan menelusupii pangkal pahanya. Saat jarii-jariiku mulaii bermaiin di sekiitar kemaluannya, dia mengerang. Terlihat hasratnya sudah terangsang. Pelan-pelan badannya kurebahkan di ranjang namun kakiinya tetap menjuntaii. Mulutku tak sabar lagii segera mencercah pangkal pahanya yg masiih dibalut celana warna hiitam.

“Ohh.. ahh.. jangan Om”, erangnya sembari berusaha merapatkan kedua kakiinya. Namun aqu tak pedulii. Malah celana dalemnya kemudian kupelorotkan dan kulepas. Aqu terpana menonton pemandangan itu.esexeseks.com Pangkal keniikmatan itu begitu mungiil, berwarna merah di tengah, dan dihiiasii bulu-bulu lembut di atasnya. Kliitoriisnya juga mungiil. Tak menunggu lebiih lama lagii, biibiirku segera menyerbu kemaluannya. Kuhiisap-hiisap dan liidahku mengaduk-aduk lubangnya yg sempiit. Wah masiih virgin dia. Ericha terus menggeliinjang sembari melenguh dan mengerang keenakan. Bahkan kemudian kakiinya menjepiit kepalaqu, seolah-olah memiinta dikerjaii lebiih dalem dan lebiih keras lagii.

“Oke Er” Maka liidahku pun makiin dalem menggeraygii dinding kemaluannya yg mulaii basah. Liima meniit lebiih barang keniikmatan miiliik ABG itu kuhajar dgn mulutku. Kuhitung paliing tiidak dia dua kalii orgasme. Lalu aqu merangkak naiik. Kaosnya kulepas pelan-pelan. Menyusul kemudian BH hiitamnya berukuran 32. Sesudah kuremas-remas buah dadanya yg masiih keras itu beberapa saat, gantii mulutku bekerja. Menjiilat, memiiliin, dan menciium putiingnya yg keciil.

“Ahh..” keluh wanita itu. Tangannya meremas-remas rambutku menahan keniikmatan tiiada tara yg mungkiin baru sekarang dia rasakan.

“Enak kan begiiniian?” tanyaqu sembari menatap wajahnya.

“IIiiii.. iiya Om. Akan tetapi..”

“Kamu pengiin lebiih enak lagii?”

Tanpa menunggu jawabannya aqu segera mengatur posiisii badannya. Kedua kakiinya kuangkat ke ranjang. Kiinii dia terlihat telentang pasrah. Kemaluanku pun sudah tak sabar lagii mendarat di sasaran. Namun aqu harus hatii-hatii. Dia masiih virgin sehiingga harus sabar agar tiidak kesakiitan. Mulutku kembalii bermaiin-maiin di kemaluannya.esexeseks.com Sesudah kebasahannya kuanggap cukup, kemaluanku yg sudah tegak kutempelkan ke biibiir kemaluannya. Beberapa saat kugesek-gesekkan sampaii Ericha makiin terangsang. Kemudian kucoba masuk perlahan-lahan ke celah yg masiih sempiit itu. Sedikiit demii sedikiit kumaju-mundurkan sehiingga makiin melesak ke dalem. Butuh waktu liima meniit lebiih agar kepala kemaluanku masuk seluruhnya. Nah iistiirahat sebentar kerana dia terlihat menahan nyerii.

“Kalo sakiit biilang ya”, kataqu sembari menciium biibiirnya sekiilas.

Dia mengerang. Kurang sedikiit lagii aqu akan menjebol virginnya. Genjotan kutiingkatkan meskii tetap kuusahakan pelan dan lembut. Nah ada kemajuan. Leher kemaluanku mulaii masuk.

“Auw.. sakiit Om..” Ericha menjeriit tertahan.

Aqu berhentii sejenak menunggu lubang kemaluannya terbiiasa meneriima kemaluanku yg berukuran sedang. Satu meniit kemudian aqu maju lagii. Begitu seterusnya. Selangkah demii selangkah aqu maju. Sampaii akhiirnya.. “Ouuu..”, dia menjeriit lagii. Aqu merasa kemaluanku menembus sesuatu. Wah aqu sudah memerawanii dia. Kunonton ada seperciik darah membasahii spreii.Esexeseks

Aqu meremas-remas buah dadanya dan menciiumii biibiirnya untuk menenangkan. Sesudah sedikit tenang aqu mulaii menggenjot anak itu.

“Ahh.. ohh.. asshh…”, dia mengerang dan melenguh ketiika aqu mulaii turun naiik di atas badannya. Genjotan kutiingkatkan dan erangannya pun makiin keras. Mendengar itu aqu makiin bernafsu menyetubuhi wanita itu. Berkalii-kalii dia orgasme. Tandanya adalah ketiika kakiinya dijepiitkan ke piinggangku dan mulutnya menggiigiit lengan atau pundakku.

“Nggak sakiit lagii kan? Sekarang terasa enak kan?”

“Ouuu enak sekalii Om…”

Sebenarnya aqu pingin mempraktekkan berbagaii posiisii senggama. Akan tetapi kupiikiir untuk kalii pertama tak perlu macam-macam dulu. Terpentiing dia mulaii biisa meniikmatii. Laiin kalii kan itu masiih biisa dilaqukan.

Sekiitar satu jam aqu menggoyg badannya habiis-habiisan sebelum air maniqu muncrat membasahii perut dan buah dadanya. Betapa niikmatnya menyetubuhi virgin. Sungguh-sungguh beruntung aqu iinii.

“Giimana? Betul enak sepertii kata Om kan?” tanyaqu sembari memeluk badannya yg lunglaii sesudah sama-sama mencapaii kliimaks.

“Akan tetapi taqut Om..”

“Nggak usah taqut. Taqut apa siih?”

“Bunting” Aqu ketawa.

“Kan air mani Om nyemprot di luar kemaluanmu. Nggak mungkiin bunting dong” Kuelus-elus rambutnya dan kuciiumii wajahnya. Aqu tersenyum puas biisa meredakan adek keciilku.

“Kalo pengiin enak lagii biilang Om ya? Nantii kiita belajar berbagaii gaya lewat CD”.

“Kalo ketahuan Tante giimana?”

“Ya jangan sampaii ketahuan dong”

Beberapa saat kemudian hasratku bangkiit lagii. Kalii iinii Ericha kugenjot dalem posiisii menunggiing. Dia sudah tak menjeriit kesakiitan lagii. Kemaluanku leluasa keluar masuk diiiriingii erangan, lenguhan, dan jeriitannya.


Jangan Lupa Bermain judi poker online dan domino Online hanya di www.pokerintan.com

PROSES DEPOSIT & WITHDRAW MUDAH CEPAT & AMAN
👉 DAPATKAN BONUS TURNOVER UNTUK SETIAP SENIN & KAMIS
👉 RAIH GLOBAL JACKPOT HINGGA RATUSAN JUTA UNTUK SETIAP HARINYA.
👉 BONUS REFERRAL 15%
👉 ANDA BISA MAIN LANGSUNG DARI HP ANDROID / IOS DIMANA SAJA
👉 ANDA BISA BERMAIN DAN BERTEMU DENGAN SELURUH PEMAIN INDONESIA DALAM GAMES ONLINE :
★ Poker
★ Bandar Poker
★ CapsaSusun
★ Domino99
★ Adu Q
★ Bandar Q
★ Bandar Sakong

▶ LINK PENDAFTARAN
👉 👉 👉 www. PokerIntan .net 👈👈👈
Untuk info selanjutnya silahkan hubungi CS 24/7 ONLINE :
*⃣ BBM : DC203101
*⃣ Line : pokerintan
*⃣ WA : +855 8825 56688
*⃣ Wechat : pokerintan
*⃣ Facebook : https://www.facebook.com/PokerIntan/

Selingkuh Dengan Kakak Ipar

Perkenalkanlah diriku nama saya Tutik aku berumur 22 tahun, setelah lulus sekolah SMA aku saat ini masih menganggur, banyak yang menawari aku pekerjaan tapi diriku masih suka bermain, Aku mempunyai kakak kandung yang bernama Rani.

Kakak Ipar ku itu telah merenggut kegadisanku. Dan aku menjadi terbuai dan tergoda oleh Ipar ku yang perkasa itu. Cerita seks ku ini dimulai ketika aku tinggal di rumah kak Rani setelah pembantunya memutuskan untuk berhenti bekerja di rumah itu. Dia sudah menikah dan sudah dikarunia momongan, Tak sedikitpun yang terbersik untuk menyakiti Kak Rani kakak kandungku sendiri. Aku hanya tak kuasa melawan godaan seks dari Mas Ferry suaminya, sehingga kami terlibat hubungan seksual yang begitu jauh.


Sejak saat itu, kak Rani kelihatan kewalahan mengurusi rumahnya, manalagi harus mengurusi suami dan kedua orang anaknya yang masih kecil. Karena itu, aku menawarkan diri untuk tinggal bersamanya. Hitung – hitung aku bisa meringankan bebannya.

Tawaranku disambut baik kak Rani, di malah sangat bersyukur aku mau tinggal bersamanya, mengurus anak-anak, dan membereskan rumah.

Aku hanya menghabiskan waktuku di rumah. Aku memang tidak pernah berusaha mencari kerja, karena aku pikir aku anak perempuan dan akhirnya akan mengurusi rumah tangga dan suami kelak. Di rumah kak Rani aku juga bisa menghibur diri.

Semua fasilitas lengkap. Kala kak Rani dan suaminya berangkat kerja, aku pun bisa memanfaatkan semua yang ada di rumah. Mulai dari makanan yang serba tersedia, nonton film sampai main playstation.

Aku hanya mengurus dua anak kak Rani, itu pun tidak perlu terlalu repot, karena mereka sudah cukup besar untuk diperingatkan. Praktis pekerjaan yang berat, hanya menyiapkan makan minum untuk kak Rani dan suaminya. Setelah itu aku bisa bebas kembali. Itu sebabnya aku betah tinggal di rumah.

Setiap habis gajian, suami kak Rani Ferry selalu memberiku uang jajan yang lumayan banyak untuk membeli kosmetik dan pakaian.

Malah, mereka ingin agar tinggal di rumah itu saja selamanya. Meskipun katanya aku sudah menikah nanti, aku masih bisa tetap tinggal di rumah itu.

Rumah kak Rani memang cukup luas untuk menampung dua keluarga. Jumlah kamar saja ada lima biuah, ditambah ruang tamu dan ruang keluarga yang sangat lapang.

Bulan ketujuh aku tinggal di rumah itu, suami kak Rani sakit. Ia mengalami patah tulang setelah mengalami kecelakaan di perbatasan kota.

Ferry harus istirahat selama dua bulan. Karena kak Rani sibuk kerja, aku yang harus menggantikannya mengurusi mas Ferry. Mulai dari kebutuhan makan, minum sampai ini dan itu semua aku lakukan. Maklumlah kak Rani wanita karier yang sangat sibuk. Ia baru bisa pulang pada malam hari.

Dari sinilah bencana berawal. Diam-diam, mas Ferry sering memperhatikanku. Aku sangat sadari itu, tapi aku berusaha untuk menyembunyikannya.

Lama – lama mas Ferry tambah berani ia mulai memegangi tanganku dan mencoba merayuku untuk berhubungan seks, aku hanya diam dan berusaha menghindar dari bujuk rayunya, karena itu kuanggap hanya sebatas gurauan belaka.

Suatu siang ketika aku tidur lelap di dalam kamar, tiba-tiba ada beban berat yang menindih tubuhku. Aku sempat terperanjat kaget dan berusaha berontak, namun kekuatan itu kian dahsyat menindihku. Tak kuasa aku melawan semuanya, dan akhirnya, mas Ferry.

Sejak itulah petualangan kisah seks kami bermula. Tak ada rasa lagi rasa berontak dalam diriku malah, aku jadi lupa kalau Ferry adalah kakak iparku. Kami melakoni petualangan porno itu tanpa batas.

Aku dan Ferry betul – betul merengkuh kenikmatan seksual, tanpa pernah tercium oleh kak Rani. Sampai detik ini pun kami masih menjalaninya. Kapan mengakhirinya, aku juga tak tahu.

Jangan Lupa Bermain judi poker online dan domino Online hanya di www.pokerintan.com

PROSES DEPOSIT & WITHDRAW MUDAH CEPAT & AMAN
👉 DAPATKAN BONUS TURNOVER UNTUK SETIAP SENIN & KAMIS
👉 RAIH GLOBAL JACKPOT HINGGA RATUSAN JUTA UNTUK SETIAP HARINYA.
👉 BONUS REFERRAL 15%
👉 ANDA BISA MAIN LANGSUNG DARI HP ANDROID / IOS DIMANA SAJA
👉 ANDA BISA BERMAIN DAN BERTEMU DENGAN SELURUH PEMAIN INDONESIA DALAM GAMES ONLINE :
★ Poker
★ Bandar Poker
★ CapsaSusun
★ Domino99
★ Adu Q
★ Bandar Q
★ Bandar Sakong

▶ LINK PENDAFTARAN
👉 👉 👉 www. PokerIntan .net 👈👈👈
Untuk info selanjutnya silahkan hubungi CS 24/7 ONLINE :
*⃣ BBM : DC203101
*⃣ Line : pokerintan
*⃣ WA : +855 8825 56688
*⃣ Wechat : pokerintan
*⃣ Facebook : https://www.facebook.com/PokerIntan/